DampakMasyarakat Majemuk. Dampak Masyarakat Majemuk. Dampak yang menjadi akibat adanya masyarakat majemuk di Indonesia. Antara lain; Adanya beragam etnis, agama, suku, dan ras yang tinggal dan hidup bersama dalam masyarakat dalam satu wilayah. Adanya masyarakat dalam suatu Negara yang mendiami pulau-pulau di Negara tersebut.
Primordialisme adalah sebuah pendekatan atau perspektif yang mengutamakan basis etnisitas atau kesukuan saat membicarakan sesuatu, misalnya nasionalisme. Pandangan ini cukup populer mengingat manusia memiliki kecenderungan untuk berkelompok atau berkumpul dengan sesamanya. Baik dari segi kemiripan fisik, latar budaya, dan identitas lain. Namun, di era modern dan globalisasi, apakah primordialisme masih relevan? Apakah ada dampak fatal yang bisa disebabkan oleh perspektif tersebut? Selengkapnya, Sedulur bisa baca ulasan berikut ini. BACA JUGA Homo Sapiens Pengertian, Persebaran, Ciri Ciri & Penemuan Definisi primordialisme sebagai pandangan Pexels Menurut KBBI, primordialisme adalah pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertama. Artinya seseorang akan lekat dengan identitas yang dibawa atau dikenal sejak ia lahir. Misalnya A lahir di tengah keluarga yang beretnis Jawa dan tinggal di Yogyakarta sejak kecil. Maka, pandangan primordialisme yang muncul akan cukup spesifik, yaitu si A adalah seorang pemuda Yogyakarta beretnis Jawa. Ia bisa saja dibedakan dengan pemuda beretnis Jawa lainnya yang lahir dan besar di Surabaya karena perbedaan dialek dan kebiasaan. Merujuk tulisan Kataria dalam Explaining Ethnicity Primordialism vs. Instrumentalism, primordialisme melihat etnisitas sebagai sesuatu yang alami, organik, dan bisa terbentuk seiring berjalannya waktu. Masih bersumber dari tulisan Kataria, ilmuwan akhirnya membagi primordialisme menjadi dua tipe, yaitu sosiobiologi dan kultural. Apa bedanya? 1. Primordialisme sosiobiologi Pexels Artinya bahwa kelompok etnis terikat oleh endogami, yaitu pernikahan dalam satu kelompok etnik itu sendiri dengan tujuan mempertahankan “kemurnian” dan keunikan mereka. Pandangan ini menjadi musuh untuk fenomena pernikahan campur yang melahirkan anak-anak dengan etnisitas ganda. Di beberapa kasus seperti di Afrika Selatan pada masa apartheid, anak-anak etnis campur kulit putih dan kulit hitam bahkan dipandang lebih rendah dibanding yang tidak. 2. Primordialisme kultural Pexels Perspektif yang ini melihat identitas seseorang dari eksistensi sosial mereka. Lingkungan mereka besar, ajaran dan budaya yang diajarkan dan dianut, hingga bahasa sehari-hari yang dipakai. Pandangan ini seakan jadi kepanjangan tangan untuk tipe sebelumnya. Bahwa ikatan darah saja tidak cukup, harus ada sesuatu yang lebih seperti kepercayaan, norma, kebiasaan, dan prinsip yang sama. Inti dari kedua aliran di atas, primordialisme adalah sikap mengutamakan dan mempercayai dengan teguh ikatan atas sesuatu yang menaungi identitasnya, baik itu faktor biologis darah maupun sejarah budaya. BACA JUGA Kolonialisme Adalah Pengertian, Kedatangan & Perkembangannya Aplikasinya di dunia nyata Pexels Primordialisme banyak dijadikan instrumen untuk menjelaskan beragam konflik berbasis etnik. Pengertian dari primordialisme adalah hanya mementingkan kepentingan kelompok etnisnya saja. Hal ini sudah terjadi berkali-kali, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Beberapa kasus sampai berujung pada ethnic cleansing atau genosida pada etnik tertentu seperti yang terjadi di Yugoslavia, Peru, dan Rwanda. Satu kelompok diinisiasi oleh beberapa tokoh menganggap satu etnik tidak lebih baik dari mereka sehingga dilakukanlah tindak kekerasan yang memakan korban dari satu kelompok etnik tersebut. Sedulur bisa membaca lebih lanjut bagaimana genosida dilakukan pihak Serbia pada etnik Bosnia, Albania, dan Kroasia di Yugoslavia. Atau bagaimana presiden Alberto Fujimori dari Peru memberlakukan kebijakan sterilisasi paksa pada warga indigenous untuk mengontrol pertambahan populasi mereka. Dilawan oleh pandangan instrumentalisme Pexels Contoh primordialisme adalah kecenderungan manusia mengutamakan kelompok identitas tertentu ternyata ditentang oleh para pemikir yang mempercayai pendekatan instrumentalisme. Melansir Ensiklopedia Britannica, instrumentalis percaya bahwa bukan ikatan etnik dan budaya yang sebenarnya mendasari sebuah konflik atau pergerakan, melainkan kepentingan. Kepentingan tersebut bisa politik maupun ekonomi, misalnya persamaan nilai, tujuan, keinginan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Menurut penganut aliran ini, etnik bukanlah satu-satunya alasan yang bisa memobilisasi massa. Tanpa adanya persamaan kepentingan dan tujuan, pergerakan sistematis tidak akan terwujud. Hal ini kemudian diamini para penganut aliran konstruksi sosial. Menurut mereka etnisitas bukanlah sesuatu yang pasti. Ia merupakan sesuatu yang cair dan sifatnya bisa berubah sesuai kondisi sosial dan politik yang berkembang. Seseorang bisa memilih untuk mengidentifikasi dirinya dengan etnis tertentu dan menjadikannya dasar untuk melakukan sesuatu. Atau bisa juga tidak sama sekali. Contoh mudahnya adalah demonstrasi dengan gerakan Black Lives Matter yang mendunia. Tidak hanya warga kulit hitam, banyak aktivisnya yang berasal dari ras lainnya. Atau gerakan dukungan pada Palestina dan Ukraina yang juga tidak terbatas pada warga dari etnik yang berkepentingan, tetapi juga menggerakan pihak-pihak lain melalui persamaan nilai. Primordialisme dan etnosentrisme Pexels Saat bicara isu ini, kita juga akan ikut menyinggung fenomena etnosentrisme. Menurut Profesor Ken Barger dari Indiana University Indianapolis, sikap etnosentrisme adalah kecenderungan suatu kelompok membuat asumsi yang salah tentang cara hidup kelompok lain berdasarkan pengalaman yang terbatas. Sikap ini menjangkiti semua orang karena ikatan pada satu identitas adalah sesuatu yang natural. Secara naluriah, manusia sejak lahir dideklarasikan sebagai bagian dari satu etnik tertentu dan dibesarkan dengan cara hidup tertentu. Inilah yang membuat kita sering tidak menyadari kencenderungan etnosentris sampai kita berinteraksi dengan kelompok lain. Ilustrasi termudahnya adalah ketika kita bicara dengan dialek daerah yang ternyata artinya lain saat diterjemahkan dalam bahasa daerah lainnya. Atau kita melihat pakaian seseorang sebagai sesuatu yang aneh karena kita tidak pernah mengenakan atau melihat orang berpakaian seperti itu. Mengingat alasan kita membuat asumsi salah tersebut adalah keterbatasan pengalaman, satu-satunya cara untuk mengurangi kecenderungan etnosentris adalah dengan memperluas wawasan dan jaringan pertemanan. Tentunya untuk bisa mendapatkan ini, seseorang harus memulainya dengan kemauan untuk membuka diri, berempati, dan tidak terburu-buru menghakimi. BACA JUGA Ras Negroid Pengertian, Ciri-ciri Serta Penyebarannya Primordialisme dan nasionalisme Pexels Primordialisme juga sering dikaitkan dengan nasionalisme. Ia sering dipakai para tokoh nasionalis untuk menggerakan massa dan warga. Hal ini banyak terjadi pada gerakan kemerdekaan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Merujuk artikel ilmiah Coakley dalam jurnal Nations and Nationalism, para nasionalis menggunakan primordialisme sebagai salah satu cara menjelaskan pandangan ideal mereka akan suatu bangsa serta menyakinkan orang tentang misi dan tujuan pergerakan yang sedang diperjuangkan tersebut. Primordialisme terbukti ampuh untuk membangkitkan jiwa nasionalis suatu kelompok bangsa. Tentunya dengan perspektif yang lebih luas. Dalam kasus Indonesia misalnya, bukannya menggunakan jargon kedaerahan, para tokoh nasionalis menggunakan jargon-jargon yang bisa mewakili segala etnik misalnya penggunaan bahasa Indonesia dan istilah pribumi. Gunanya tentu memisahkan diri dengan penjajah. Problematika dan dilema Pexels Meski dalam beberapa kasus, ia dibutuhkan, primordialisme tidak serta merta bisa dijustifikasi. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, konflik berbasis etnik dan agama jadi salah satu hal yang lahir dari sikap tersebut. Primordialism memiliki dua sisi, pemersatu dan pemecah belah sekaligus. Untuk itu, aplikasinya harus benar-benar seksama dan hati-hati. Ia bahkan sering dijadikan penggerak politik yang sangat ampuh dan bisa bertahan hingga berabad-abad lamanya. Buktinya sudah nyata beragam konflik etnik atau perang saudara di dalam satu negara ternyata lebih sulit dituntaskan ketimbang konflik antar negara. Seringkali solusinya adalah separasi seperti yang terjadi di Yugoslavia. Kini negara tersebut menjadi empat negara berdaulat yang terpisah, yaitu Serbia, Bosnia, Kroasia, dan Kosovo. Primordialisme juga problematik untuk kasus pernikahan campur yang melahirkan anak dengan identitas ganda. Sangat tak adil untuk memaksa mereka memilih salah satu sebagai identitas, meskipun secara naluriah mereka akan memiliki kecenderungan untuk mengidentifikasi diri dengan apa yang dikenal sejak lahir. Perspektif ini juga tidak mewakili para imigran yang lahir dan besar di tempat yang bukan lokasi nenek moyang mereka berasal. Misalnya para imigran Asia dan Afrika di Amerika Serikat yang sudah hidup beberapa generasi di negara tersebut. Tentunya mereka tidak lagi memiliki ikatan kuat dengan negara tempat orang tua mereka berasal. Beragam penjelasan tentang maksud primordialisme dan contohnya sudah dijabarkan. Semoga bisa jadi wawasan baru untuk Sedulur. Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.

DosenProgram Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar A. PENDAHULUAN Multikulturalisme menurut Tariq Modood dalam Hoon, C. Y. (2013) adalah suatu istilah yang menarik. Ia

PertanyaanPrimordialisme merupakan salah satu elemen pada masyarakat multikultural, yaitu ....Primordialisme merupakan salah satu elemen pada masyarakat multikultural, yaitu ....bagian tradisi yang diterima keadaannyapandangan yang didasarkan pada prasangkaikatan lahir dan batin antara anggota-anggota kelompokpendirian yang didasarkan pada suatu hal yang didasarkan pada anggapan umumloyalitas dan sentimen terhadap hal-hal yang dibawa sejak lahirJawabanjawaban yang paling tepat adalah Ejawaban yang paling tepat adalah EPembahasanPrimordialisme adalah istilah untuk menggambarkan paham atau kondisi yang memegang erat sesuatu yang dibawa sejak lahir, baik ihwal tradisi, adat-istiadat, suku bangsa, ras, agama, kepercayaan, daerah asal kelahiran, serta segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Jadi jawaban yang paling tepat adalah EPrimordialisme adalah istilah untuk menggambarkan paham atau kondisi yang memegang erat sesuatu yang dibawa sejak lahir, baik ihwal tradisi, adat-istiadat, suku bangsa, ras, agama, kepercayaan, daerah asal kelahiran, serta segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Jadi jawaban yang paling tepat adalah E Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!6rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!ANAthario Nouval BudionoPembahasan lengkap banget dan Mudah dimengertiRKRIZKI KAMILIYAHMakasih ❤️
Pengertianmasyarakat multikultural merupakan suatu masyarakat yang mana terdiri dari 2 hingga lebih dari tatanan yang ada di dalam masyarakat atau kelompok. yang secara ekonomi, poliitk, dan kultural diisolasikan serta memiliki stuktur kelembagaan yang berbeda satu sama lainnya. (baca juga: Kegiatan Ekspor Impor) 4. Primordialisme adalah pandangan yang berlebihan terhadap hal-hal yang melekat dalam diri individu sejak lahir, seperti ras, agama, suku bangsa, jenis kelamin, dan segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Primordialisme dapat berakibat pada etnosentrisme atau sikap yang menganggap kebudayaannya lebih tinggi daripada kebudayaan lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBB, primordialisme adalah pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertama. Menurut Kun Maryati, dkk 2014 primordialisme adalah ikatan-ikatan seseorang dalam kehidupan sosial yang sangat berpegang teguh terhadap hal-hal yang dibawa sejak lahir baik berupa suku bangsa, kepercayaan, ras, adat-istiadat, daerah kelahiran, dan lain sebagainya. Wibowo dan Hardiwinoto dalam Syamsuddin 1993 menjelaskan, primordialisme adalah perasaan-perasaan yang mengikat seseorang dikarenakan oleh hal-hal yang dimilikinya sejak ia dilahirkan. Merujuk pada buku Penghantar Ringkas Sosiologi, secara bahasa, istilah primordialisme berasal dari kata "primus" yang artinya "pertama", dan "ordiri" yang artinya “tenunan atau ikatan”. Dengan demikian, primordialisme dapat diartikan ikatan-ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial dengan hal-hal yang dibawa sejak kelahirannya. Penganut paham primordialisme cenderung mementingkan kepentingan kelompoknya dan menilai bahwa kebudayaan kelompoknya lebih baik dari siapapun. Berdasarkan buku Prasangka Agama dan Etnik, biasanya orang yang menganut primordialisme merasa terancam oleh sesuatu yang baru yang datang dari luar kelompoknya. Bisa saja sikap ini dirasakan kaum pribumi ketika merasakan kekuatan baru yang datang dari luar dan ingin merebut dominasi kepribumiannya. Contoh primordialisme dalam masyarakat adalah praktik nepotisme dalam merekrut atau menempatkan orang-orang yang berasal dari daerah atau suku bangsa yang sama dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Bentuk-Bentuk Primordialisme Salomo Panjaitan dalam Jurnal Darma Agung 2013 menjelaskan bentuk-bentuk primordialisme sebagai berikut. 1. Primordialisme Suku Primordialisme suku adalah suatu sifat kekeluargaan yang didasarkan pada suku. Seseorang lebih terikat pada sukunya sendiri daripada suku lainnya. Misalnya, orang Jawa yang tinggal di Papua lebih cenderung terikat dengan sukunya dan tidak mau mengikuti suku Papua. Bentuk primordialisme suku menunjukkan kecenderungan dalam memilih atau mendahulukan orang-orang yang berasal dari suku yang sama apabila terdapat suatu kepentingan. Oleh sebab itu, primordialisme suku juga bisa diartikan sebagai pengelompokan yang terjadi dalam masyarakat yang didasarkan pada suku asalnya. 2. Primordialisme Agama Primordialisme agama adalah suatu sifat yang memegang teguh pada agama yang dianutnya dan cenderung membentuk kelompok fanatik berdasarkan agamanya serta menganggap aliran agamanya paling benar. Penganut paham primordialisme agama menganggap agama yang dianutnya paling benar dan tidak menerima pendapat dari agama lain. Jika dalam satu agama terdapat organisasi kemasyarakatan, maka masing-masing orang yang mengikuti kelompok tersebut cenderung fanatik dengan kelompoknya. 3. Primordialisme Kedaerahan Primordialisme kedaerahan merupakan sifat kekeluargaan dan kesukuan yang didasarkan pada asal daerah seseorang di mana ia lebih terikat dengan daerahnya sendiri dibandingkan daerah lain. Misalnya seperti dalam menyewa rumah kontrakan atau kos, mahasiswa cenderung hanya ingin tinggal dengan teman dari daerahnya sendiri. Contoh lainnya terlihat dalam pemilihan ketua organisasi. Sebuah organisasi terdiri dari anggota yang berasal dari berbagai daerah. Penganut paham primordialisme kedaerahan akan memilih calon ketua atau pemimpin yang memiliki asal daerah sama dengannya. Dampak Positif dan Negatif dari Primordialisme Menurut Koentjaraningrat dalam Moeis 1993, sikap primordialisme memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan bermasyarakat. Dampak positif primordialisme meliputi Meneguhkan perasaan cinta tanah air. Mempertinggi kesetiaan terhadap bangsa. Meningkatkan semangat patriotisme dan nasionalisme. Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya. Adapun dampak negatif primordialisme antara lain Mengganggu kelangsungan hidup suatu bangsa. Menghambat modernisasi dan proses pembangunan. Merusak integrasi internasional. Penyebab Terjadinya Primordialisme Koentjaraningrat menjelaskan, ada tiga penyebab terjadinya primordialisme, yaitu Adanya sesuatu yang dianggap istimewa dalam suatu kelompok, seperti agama, budaya, dan suku. Adanya sesuatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok dari ancaman luar. Adanya nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, seperti nilai-nilai agama. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa primordialisme adalah pandangan yang berlebihan terhadap hal-hal yang melekat dalam diri individu sejak lahir dan dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. Primordialismemerupakan salah satu elemen pada masyarakat multikultural, yaitu . bagian tradisi yang diterima keadaannya pandangan yang didasarkan pada prasangka ikatan lahir dan batin antara anggota-anggota kelompok pendirian yang didasarkan pada suatu hal yang didasarkan pada anggapan umum Primordialismeakan menyebabkan masyarakat menjadi cenderung permisif dengan kebudayaan yang dibawa orang asing berkelompok berdasarkan identitas yang dibawanya sejak lahir menyatu dengan kelompok sosial lainnya berkelompok berdasarkan status sosial yang sama memisahkan diri dengan yang berbeda MR M. Rafi Master Teacher Untukmembangun masyarakat yang multikultural maka harus menghindari sikap primordialisme yaitu? Ciri yang cukup mencolok dalam kemajemukan masyarakat indonesia yg merupakan salah satu sumber permasalahan kehidupan dalam masyarakat majemuk adalah dominasi dan penekanan pentingnya kesukubangsaan yang terwujud dalam satuan2 sosial yang berupa . 412 377 6 489 119 86 204 291

primordialisme merupakan salah satu elemen pada masyarakat multikultural yaitu